Rabu, 30 Januari 2013

Cerita Pemuda Muslim dan Pendeta

Cerita yang banyak hikmahnya bagus untuk di renungkan, semoga kita banyak  mendapat pelajaran dan menambah wawasan serta di Rahmati ALLAH SWT amin. :D

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Rabu, 22 Februari 06
Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam.
Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk kedalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.
Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini
dan aku menjamin keselamatannya.” Barulah pemuda ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim.” Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat
di wajahmu.” Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.
Sang pendeta berkata, “Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan
anda harus menjawabnya dengan tepat.” Si pemuda tersenyum dan berkata, “Silahkan!”
Sang pendeta pun mulai bertanya,
=== Sebutkan satu yang tiada duanya,
=== dua yang tiada tiganya,
=== tiga yang tiada empatnya,
=== empat yang tiada limanya,
=== lima yang tiada enamnya,
=== enam yang tiada tujuhnya,
=== tujuh yang tiada delapannya,
=== delapan yang tiada sembilannya,
=== sembilan yang tiada sepuluhnya,
=== sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
=== sebelas yang tiada dua belasnya,
=== dua belas yang tiada tiga belasnya,
=== tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
=== Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
=== Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
=== Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
=== Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
=== Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
=== Siapakah yang tercipta dari api,
=== siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
=== Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
=== Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
=== Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?”
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata :
=== Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
=== Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tan-da (kebesaran kami).” (Al-Isra’: 12).
=== Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh.
=== Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur’an.
=== Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
=== Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
=== Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” (Al- Mulk: 3).
=== Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,”Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung ‘Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka.” (Al-Haqah: 17).
=== Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang
=== Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” (Al-An’am: 160).
=== Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf.
=== Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air.” (Al-Baqarah: 60).
=== Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
=== Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing.” (At-Takwir: 18).
=== Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
=== Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf , yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya,”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,” tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
=== Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” (Luqman: 19).
=== Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
=== Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” (Al-Anbiya’: 69).
=== Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash- habul Kahfi (penghuni gua).
=== Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnyatipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” (Yusuf: 28).
=== Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, “Apakah kunci surga itu?”
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun andatidak mampu menjawabnya!”
Pendeta tersebut berkata, “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah. ” Mereka menjawab, “Kami akan jamin keselamatan anda.” Sang pendeta pun berkata, “Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.”
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa. :)
read more

Apakah Islam Itu ?

  
1. Asli Kata al-Islam berasal dari bahasa Arab, dengan kata dasar salima (sin, lam, mim) yg memiliki beberapa ma’na antara lain : selamat,
bebas, atau murni.
Dari kata sali…ma terbentuk beberapa kata dasar dg imbuhan 1 huruf yg sering dikenal dg tsulatsi mazid 1, antara lain kata aslama-yuslimu-islaaman yg juga memiliki beberapa makna, seperti : tunduk patuh atau menyerahkan. Demikianlah pengertian dan asal usul kata al-isla secara bhs.
Dari akar kata salima, ada beberapa kata yg kita jumpai di dalam Al-quran, antara lain :
2. Islamul wajhi (aslama wajhahu) : menundukkan wajah 4:125
Hal ini berarti bahwa, setiap org yg mengaku telah masuk ke dalam Islam, dia harus menundukkan wajahnya, yakni menyerahkan dirinya kpd Allah swt. Penyerahan diri juga berarti bahwa kita mengakui kerendahan diri kita sekaligus mengakui kebesaran Allah swt.
3. al-istislaam : menyerah (aslama man fissamawati wal ardl) 3:83
Ada kemiripan ma’na antara QS 4:125 dg 3:83. Pd 4:125 Allah mengungkapkan dg bhs aslama wajhahu atau islamul wajh yg juga dpt diterjemhakan dg menyerah diri spt terdpt pada AL-quran dan terjemahan terbitan depag, demikian pula pada QS 3:83 dimana Allah swt mengungkapkan dg bhs aslama man fissamawati wal afrdli, berserah diri segala apa yg ada di langit dan di bumi kpd Allah.
4. As-salamatu atau Saliim : bersih 26:89
Ini mengisyaratkan bahwa seorg yg mengaku berislam, atau mengaku sbg muslim, dia harus memiliki sifat yg bersih, di mulai dari hati yg bersih, tutur kata yg bersih, dan perbuatan yg bersih. Bersih dari kotoran dan najis, bersih dari sifat korup dan khianat, bersih dari dosa & buruk sangka dsb. Seorang muslim harus menjadi mister clean di lingkungannya masing-masing.
5. As-salaam : Selamat atau sejahtera 6:54
Org yg telah masuk Islam, Insyaallah dia akan menjadi manusia yg selamat dari siksa neraka, org yg benar-benar menjalankan agama Islam maka dia akan merasakan kesejahteraan di dunia dan di akhirat, sedangkan org yg anti terhadap Islam maka dia tidak akan dapat hidup selamat dan sejahtera di sisi Allah swt, meskipun parameter sejahtera berbeda dari satu org dg yg lainnya .
6.as-salmu 47:35 : Damai (atau as-silmu 2:208 )
Seorg yg telah masuk Islam dia akan mendapatkan kedamaian hidup, seorg muslim akan damai ketika hidup berdampingan dg muslim yg lain. Islam adalah agama yg cinta damai, namun bukan berarti kita harus tampil sbg kelompok yg lemah dan meminta damai ketika diserang. Islam menginginkan agar manusia hidup bermartabat dan tidak ada penindasan satu sama lain, shg mereka hidup damai di bawah naungan al-Islam.
7. Kalimatul islam
semua ma’na kata yg berasal dari kata SALIMA atau AL_ISLAM yg kita jumpai di dalam AL-quran tsb di atas, harus terrefleksikan dalam Islam sbg agama yg kita imani. Nama agama Islam tdk diambil dari tokoh yg menciptakan, membawa dan atau menyebarkannya, seperti pada beberapa agama lain, akan tetapi nama ISLAM diambil dari sikap yg harus ada pada setiap pemeluknya, seperti yg telah terungkap dari beberapa ma’na kata yg telah kita bahas.
Adapaun kata Al-Islam sbg suatu ad-diin atau agama, ia memiliki beberapa makana, antara lain :
8. Al-hudluu’ : Tunduk 4:125 3:83 (dan 24:51)
seperti yg kita bahas pada QS 4:125 dan 3:83 di atas bahwa Islam berarti menundukkan wajah, berserah diri, tunduk dan patuh, maka ditegaskan pada QS 24:51 bahwa seorang muslim dan mu’min harus selalu tunduk kpd Allah dan rasulnya, ketika kita dipanggil untuk menegakkan dan membela agama Allah, menjalankan dan mendakwahkan sunnah rasulullah saw maka, kita harus menjawab sami’na wa atho’na, kami mendengar dan kami mentaatinya.
Jadi Islam adalah : Tunduk dan patuh kpd Allah dan rasulullah.
9. alwahyul ilaahi : Wahyu Allah 53:3-4 21:7
Islam adalah sebuah agama wahyu yg diturunkan dari Allah swt kpd Muhammad utk semua manusia, agama Islam adalah agama yg bersumber dari wahyu Tuhan atau dogma ilahi, sehingga kebenarannya bersifat absolut/mutlak, tidak mungkin ada kesalahan dalam ajaran yg turun langsung dari Allah swt. Jika kita melihat ada sesuatu yg kurang tepat dalam ajaran Islam, itu berarti bahwa kita masih memiliki pemahaman dan pemikiran yg sangat terbatas , akal kita masih sangat terbatas dan belum mampu memahami nilai-nilai kebenaran dari Tuhan.
Jadi Islam adalah wahyu yg turun dri Allah swt.
10. Dinul anbiya’ wal mursalin 3:84
Akidah Islam yg kita imani, yg bersumber dari AL-quran dan sunnah rasulullah Muhammad saw juga merupakan akidah yg diturunkan kpd para nabi sebelum nabi Muhammad saw seperti nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya’qub, Musa, Isa dll. Tidak ada perbedaaan mengenai pokok-pokok keimanan atau akidah di kalangan para nabi dan rasul, perbedaan yg ada adalah pada masalah syariat seperti bagaimana cara puasa, cara menjalankan ibadah haji, cara melakukan sholat dsb adapun keimanan maka tidak ada perbedaan sedikitpun di antara ajaran anbiya’ wal mursalin.
Jadi Islam adalah agama yg diturunkan kpd, diikuti dan dianut oleh: para nabi dan rasul, al-anbiya wal mursalin yg mulia.
11. Ahkaamullah : Hukum-hukum Allah swt 5:48-50
Islam adalah system hidup yg berisi hukum atau peraturan-peraturan yg diturunkan oleh Allah swt dan harus dijalankan oleh semua pemeluknya, barangsiapa yg tdk menjalankan hukum Allah swt maka dia telah keluar dari Islam, dan semua hukum yg bertentangan dg hukum Allah swt, adalah hukum jahiliyah, dan barangsiapa mengamalkan hokum jahiliytah, maka ia adalah tergolong manusia-manusia jahiliyah yg ingkar terhadap Allah swt.
12. As-sirootul mustaqiim : Jalan yg lurus 6:153
Islam adalah satu-satunya jalan yg lurus, org-org yang mengikuti jalan ini, maka dia tidak akan pernah tersesat. Jika masih kita temui org yg mengaku Islam namun masih berada dalam kesesatan hidup ini, maka hal itu karena ia tidak menjalankan agama islam secara benar dan utuh, mungkin ia baru menjalankan islam secara parsial atau setengah-setengah, dan mungkin juga ia menjalankan islam yg tidak murni, bukan islam yg bersumber dari Allah dan rasulnya, ia hanya mengikut org-org yg ia kenal tanpa melakukan pengecekan dari sumber aslinya.
13.Salaamtud dunya wal akhiroh : keselamatan dunia dan akhirat. 16:97
Barangsiapa yg mengamalakan ajaran Islam secara utuh, benar sesuai sumber aslinya Al-quran dan assunnah, maka ia pasti akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
Dan barangsiapa yg tidak mengamalkan ajaran Islam maka pasti ia tidak akan selamat di akhirat, krn ia akan dsiksa oleh Allah swt an dimasukkan ke dalam neraka naudzu billah min dzalika.
14. al-islamu ya’lu walaa yu’la alaih 16:97
Karena semua itulah, maka Islam merupakan agama yg tinggi dan tidak ada yg mengalahkan ketinggian ajaran Islam. Org yg berIslam adalah merupakan org-org yg memiliki derajat yg tertinggi di hadapan Allah swt. Harkat dan martabat seorg muslim mengalahkan harkat dan martabat org-org kafir, status sosial seorg muslim, bagaimanapun keadaannya dia tetap melebih status soisal org kafir. Penghinaan dan pelecehan terhadap seorg muslim merupakan sesuatu yg tdk dapat ditolerir.
Begitu pula ikhwan akhwat rahimakumullah, Bila kita menginginkan derajat yg tinggi maka kita harus termasuk org-org menegakkan, membela, dan mempertahankan Islam sampai mati, hanya dg itulah kita akan berjaya dan unggul di dunia dan akhirat, amin ya raobbal aamin.
Wallahu a’lam bish showab.
read more

Nabi Palsu

 

NABI PALSU SEBELUM ZAMAN ISLAM:
  1. Zoroaster (Persia, 660-583 SM), kitab suci: Avesta. Mati terbunuh dalam perang melawan Bactria (Balkh).
  2. Marcion (Roma, ± 144 M), pembentuk gereja Marcionite dan pemahaman Marcionisme .
  3. Mani (Persia, ± 242 M), pendiri agama Manichaeisme (al-Maniwiyah). Mati dibunuh, dikuliti, dan kulitnya diisi jerami dan digantung oleh Bahram.
  4. Daishan, pendiri aliran Daishaniyah yaitu suatu aliran ber-tuhan dua di Persia dari agama Majusi.
  5. Mazdak (Persia, 487-523 M), pendiri aliran Mazdakiyah (Serba Boleh dan Semua Halal), kitab suci: Zanda. Mati dibunuh.
NABI PALSU DI ZAMAN JAHILIYAH:
  1. Amru bin Luhayyi, (dari Kabilah Khuza’ah), orang yang pertama kali merubah agama Nabi Ibrahim dan Ismail menjadi kemusyrikan dan penyembahan berhala.
NABI PALSU DI MASA RASULULLAH SHALALLAHU ALAIHI WASALLAM:
  1. Al-Aswad al-Ansi (11 H/632 M) atau Abhalah bin Ka’ab bin Auf al-Ansi al-Madzhiji , seorang dukun dari Yaman. Mati dibunuh oleh Fairuz, kerabat istri al-Aswad.
  2. Musailamah al-Kadzdzab (usia 150 tahun, mati tahun 12 H/633 M). Memiliki pasukan 40.000 orang. Mati dibunuh oleh Wahsyi dengan tombaknya pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
NABI PALSU SETELAH MASA RASULULLAH SHALA-LAHU ALAIHI WASALLAM:
  1. Sajah binti Al-Harits bin Suwaid bin Aqfan at-Tamimiyah dari Bani Yarbu (mati tahun 55 H/675 M). Seorang dukun wanita yang mengaku Nabi di zaman Abu Bakar ash-Shiddiq dan kemudian dinikahi oleh Musailamah al-Kadzdzab. Sete-lah Musailamah terbunuh, Sajah melarikan diri ke Irak kemudian masuk Islam dan mati dalam keadaan Islam.
  2. Thulaihah al-Asadi (mati tahun 21 H/642 M). Masuk Islam tahun 9 H, kemudian murtad dan mengaku Nabi di Nejd pada masa Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah Abu Bakar ash-Shiddiq wafat, Thulaihah bertaubat (masuk Islam) kemu-dian mati syahid dalam penaklukkan Persia.
  3. Abdullah bin Muawiyah bin Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib. Sempalan Syiah yang meyakini reinkarnasi (kembali-nya ruh orang yang sudah mati) dari satu orang ke orang lain. Dia mengaku Tuhan dan Nabi sekaligus.
  4. – Al-Mukhtar bin Abi Ubaid (Thaif, 622-687 M/67 H), pe-nganut Syiah yang mengaku Nabi dan mendapat wahyu. Dia adalah saudara iparnya Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu. Mati dibunuh oleh Mush’ab bin Az-Zubair di Harura.
  5. Mirza Ali Mohammad (abad 19). Pendiri agama Babisme dan penganut Syiah, dihukum mati oleh pemerin-tah Iran tahun 1843.
  6. Mirza Husein Ali. Pendiri agama Bahaisme (pengganti Babisme) dan penganut Syiah. Mengaku Nabi tahun 1862 dan mati tahun 1892, kemudian dilanjutkan oleh anaknya, Abbas Efendy yang berpusat di Chicago.
  7. Mirza Ghulam Ahmad (India 1835-1908). Pendiri agama Ahmadiyah. Kitab suci: Tadzkirah. Mati terkena wabah penyakit kolera.
  8. Rashad Khalifa (Mesir, 1935-1990), penganut Tasawuf dan perintis Ingkarus Sunnah. Mati dibunuh oleh pengikutnya dengan disembelih dan ditusuk-tusuk dengan pisau dapur.
  9. Asy-Syaikhah Manal Wahid Manna, wanita tersebut mulai melontarkan kesesatan sejak tahun 1995. Dan dipenjara oleh pemerintahan Mesir.
  10. Tsurayya Manqus, seorang wanita peneliti, cendekiawan dalam bidang sejarah dari Yaman.
  11. Muhammad Bakri, asal Yaman dan dibunuh oleh pengikut-nya, kemudian disalib di atas papan kayu.
  12. Muhammad Abdur Razak Abul ‘Ala, asal Sudan. Bekerja sebagai tukang jahit di Kairo.
  13. Dan masih ada beberapa Dajjal yang mengaku Nabi dari berbagai negara lainnya seperti di Sudan, Saudi Arabia, Mesir, Libanon dan lainnya.
NABI-NABI PALSU DI INDONESIA:
  1. Ahmad Musaddeq atau H. Abdul Salam (Lahir Jakarta, 1942), mengaku menjadi Nabi tanggal 23 Juli 2006. Pemim-pin Al-Qiyadah Al-Islamiyah di rezim Presiden Susilo Bam-bang Yudhoyono. Kitab suci: Al-Qur’an dengan pemahaman sendiri. Mengaku bertaubat tanggal 9 November 2007.
  2. Lia Aminuddin, pendiri agama Salamullah. Mengaku men-dapat wahyu dari malaikat Jibril dan mengklaim dirinya Nabi dan Rasul serta Imam Mahdi. Divonis hukuman 3 tahun penjara oleh Mahkamah Agung.
  3. Ahmad Mukti, putra dari Lia Aminuddin yang dianggap sebagai Nabi Isa.
read more